Episodes: 16
Broadcast network: KBS
Broadcast year: 2004-07-14 to 2004-09-02
Cast: Song Hye Gyo as Han Ji Eun
Jung Ji Hoon as Lee Young Jae
Han Eun Jung as Kang Hye Won
Kim Sung Soo as Yu Min Hyuk
Hidup sebatang kara sejak kecil, satu-satunya harta milik Han Ji-eun, seorang penulis novel internet, adalah rumah yang didesain oleh sang ayah dan diberi nama Full House. Dasar apes, keluguan malah membuatnya ditipu habis-habisan oleh dua sahabat masa kecilnya Dong-wook dan Hee-jin.
Rupanya, kedua sahabatnya tersebut membutuhkan uang dalam jumlah banyak karena Hee-jin hamil, dan satu-satunya jalan adalah mengirim Ji-eun ke luar negeri dengan alasan memenangkan undian dan saat sang pemilik tidak ada, Full House dijual dan uangnya dibawa kabur keduanya.
Keruan saja, Ji-eun yang tidak tahu sama sekali terdampar di negeri yang asing. Sempat gembira karena bisa duduk bersebelahan dengan aktor yang sedang meroket Lee Young-jae, perkenalan mereka berubah ke arah yang buruk setelah gadis malang itu muntah tepat dipangkuan sang aktor akibat kebanyakan makan.
Akibatnya, Young-jae menolak membantu saat Ji-eun kehabisan uang. Namun, sikapnya langsung berubah saat tahu gadis itu mengenal Yoo Min-hyeok yang juga sahabat sekaligus kakak angkatnya. Mengira bisa menyingkirkan pria itu dari penata rias sekaligus sahabat yang disukainya sejak lama Kang Hye-won, Young-jae dibuat gigit jari saat tahu kalau ia telah dibohongi Ji-eun.
Perkenalan keduanya yang berakhir buruk ternyata merupakan awal dari musibah yang dialami Ji-eun. Saat kembali ke Korea, ia baru tahu kalau rumahnya telah dijual ke seseorang yang tak lain adalah Young-jae. Dengan segala cara gadis itu berusaha merebut kembali kediamannya, namun berbagai cara yang dilakukan selalu gagal.
Kesempatan akhirnya datang ketika Young-jae, yang berusaha menutupi perasaannya terhadap Hye-won, mencium Ji-eun di sebuah pesta yang dipadati oleh wartawan. Demi menepis gosip miring yang beredar, sekaligus dengan maksud melindungi sahabat masa kecilnya tersebut, mereka akhirnya sepakat melakukan kawin kontrak dengan tenggang waktu beberapa bulan dengan bayaran Full House.
Hidup bersama Young-jae ternyata tidak mudah, pasalnya Ji-eun kerap diperlakukan sebagai pembantu. Tidak hanya itu, aktor tersebut juga kerap membuatnya jengkel dengan sindiran-sindiran (salah satunya panggilan burung bodoh) yang berulang kali membuat gadis itu sempat berpikir untuk hengkang (meski akhirnya tidak jadi).
Siapa sangka, kehadiran Ji-eun ternyata membawa suasana lain dalam kehidupan Young-jae dan keluarga besarnya. Hubungannya dengan sang ayah yang sudah lama dingin mulai menghangat, sementara sang nenek, yang awalnya antipati terutama karena sang cucu menantu yang dianggap jauh dari konservatif, malah berbalik menyayangi Ji-eun.
Pelan-pelan mulai tumbuh benih cinta dalam diri Ji-eun, begitu pula dengan Young-jae meski pria itu terlalu angkuh untuk mengakui. Tapi tentu saja hubungan mereka tidak mulus, pasalnya Hye-won baru sadar kalau dirinya tidak ingin kehilangan Young-jae dan berusaha merebutnya kembali. Selain itu, masih ada Min-hyeok yang dengan segala sikap ksatrianya selalu ada disamping Ji-eun untuk menghibur.
Keadaan semakin rumit setelah keduanya tahu kalau Ji-eun dan Young-jae ternyata melakukan kawin kontrak, ditambah sikap plin-plan Young-jae yang meski menyukai Ji-eun, namun juga tidak berani menolak kehadiran Hye-won.
Puncaknya adalah saat Ji-eun tidak tahan lagi dan memutuskan untuk mempercepat proses perceraiannya. Sakit hati dan mengira hal itu dilakukan supaya sang istri bisa bersama Min-hyeok, Young-jae mengiyakan keputusan tersebut meski akhirnya sadar kalau dirinya tidak bisa kehilangan si 'burung bodoh'.
Yang terjadi malah kebalikan dari sebelumnya, Young-jae ganti menuruti semua permintaan Ji-eun supaya tidak kehilangan sang istri. Semua berakhir bahagia, karir Young-jae yang sempat melorot kembali ke puncak berkat film yang naskahnya ditulis oleh Ji-eun. Tidak hanya itu, mereka juga mampu menjaga persahabatan dengan Min-hyeok dan Hye-won serta pasangan Dong-wook dan Hee-jin, biang keladi dari semua kejadian tersebut.
PARA TOKOH DAN PEMERAN SERIAL FULL HOUSE :
Han Ji-eun diperankan oleh Song Hye-gyo
Polos dan lugu sehingga mudah dimanfaatkan oleh orang lain, itulah sifat dasar Ji-eun yang malah membawanya bertemu dengan pria yang paling disebalinya : Lee Young-jae. Semula memutuskan untuk menikah supaya bisa bisa kembali memiliki rumahnya yang direbut secara 'paksa', siapa sangka Ji-eun malah mengenal sisi lain dari sang 'suami' yang mungkin sejak semula tidak disangkanya sama sekali. Satu hal yang paling tidak disukanya adalah panggilan 'kesayangan' burung bodoh dari Young-jae.
Lee Young-jae diperankan oleh Rain/Bi
Keras kepala, sombong, dan tidak mau kalah, pokoknya hampir semua sifat jelek melekat dalam diri pria yang berprofesi sebagai bintang film ternama ini. Siapa sangka dibalik semuanya, Young-jae adalah tipe orang yang tidak berani menyatakan perasaannya secara terbuka. Sudah tentu, semua itu berubah setelah dirinya mengenal Ji-eun, yang membuatnya belajar banyak tentang arti memperhatikan perasaan orang lain. Pelan-pelan, Young-jae mulai jatuh cinta pada gadis yang hampir setiap hari selalu bertengkar dengannya itu.
Yoo Min-hyeok diperankan oleh Kim Seung-soo
Tenang, dingin, dan penuh kalkulasi, sosok pria satu ini merupakan idaman dari banyak wanita yang menginginkan figur pria sempurna. Kerap membantu Ji-eun saat mengalami masalah dengan Young-jae, hati Min-hyeok mulai bergetar akibat keinginannya untuk selalu melindungi gadis itu. Bahkan di luar kebiasaan, ia sempat berniat untuk merebut Ji-eun dari suaminya yang sah, terutama setelah tahu kalau pernikahan tersebut adalah bagian dari skenario, sebelum akhirnya bersikap gentleman dan mundur.
Kang Hye-won diperankan oleh Han Eun-jeong
Menyukai Min-hyeok sejak lama, Eun-jeong memutuskan untuk mengambil tindakan yang banyak dilakukan wanita pada umumnya : melampiaskan kesedihan dengan mendekati Young-jae yang telah lama mencintainya. Sayang, keputusannya tersebut kalah cepat dari Ji-eun yang lebih dulu 'menikahi' pemuda itu. Sebal karena kalah dari sang rival yang menurutnya memiliki kualitas diri jauh dibawah, ia terus berusaha berada disamping Young-jae sebagai penata rias sekaligus kawan dekat untuk mengintimidasi Ji-eun dengan segala kelebihannya.
Episode 1
Lee Young-jae adalah aktor muda terkenal yang nyaris setiap langkahnya selalu dibayangi oleh kilatan lampu blitz wartawan. Sementara itu, Han Ji-eun adalah gadis yatim-piatu, bekerja sebagai penulis novel internet, dan tinggal di rumah bernama Full House yang selalu berantakan.Pertemuan keduanya dimulai ketika Ji-eun mendapat ‘dorongan’ dari dua sahabat dekatnya Dong-wook dan Hee-jin (yang memerlukan uang dalam jumlah banyak karena si pihak wanita hamil) untuk pergi berlibur ke RRC dengan tiket gratis. Sempat curiga, gadis itu akhirnya menyerah dan berangkat.Di pesawat, ia duduk bersebelahan dengan Young-jae. Sempat kaget melihat aktor tersebut, kesan pertama Ji-eun langsung berubah saat melihat kesombongan Young-jae. Belakangan, hubungan mereka langsung memburuk setelah Ji-eun muntah tepat mengenai baju Young-jae.
Bisa dibayangkan betapa sebalnya Young-jae yang terpaksa harus menunggui Ji-eun yang sakit sepanjang penerbangan. Saat sadar dan tiba di RRC, Ji-eun berusaha mengembalikan baju tersebut ke Young-jae, namun ia tidak dapat mendekati pria itu yang mendapat kawalan ketat.
Gelagat buruk mulai terlihat ketika hotel tempatnya menginap ternyata tidak ada kamar dengan namanya, beruntung Ji-eun ‘diselamatkan’ pria parlente bernama Yoo Min-hyuk, yang ironisnya sempat digodai gadis itu (yang mengira Min-hyuk adalah turis yang tidak bisa berbahasa Korea).
Keduanya kembali berpapasan di lift, Min-hyuk ternyata memiliki hubungan erat dengan Young-jae yang berada di RRC dalam keperluan wawancara dengan media setempat. Dengan uang yang semakin menipis dan dua sahabatnya tidak bisa dihubungi, tidak ada pilihan lain bagi Ji-eun selain meminta pinjaman kepada Young-jae.
Episode 2
Episode 3
Ketika bertemu Hae-won, Young-jae terkejut mendengar niat gadis itu berangkat ke New York menyusul Min-hyuk dan mungkin tidak akan kembali lagi ke Korea. Pria itu langsung berniat untuk melamar gadis yang telah lama dicintainya tersebut. Young-jae berusaha mempersiapkan diri sejak awal namun dasar sial, saat berusaha menghafal kalimat yang hendak diucapkan ia malah kepergok Ji-eun.
Mempersiapkan makan malam romantis, Young-jae harus kecewa ketika Hae-won mendadak berniat pergi hanya karena mendapat telepon dari Min-hyuk. Dengan marah-marah pria itu membeberkan fakta bahwa Min-hyuk tidak pernah menyukai Hae-won, namun gadis itu dengan tenang mengatakan bahwa dirinya akan berusaha supaya cinta tersebut tidak bertepuk sebelah tangan.
Keesokan harinya ketika membereskan rumah, Ji-eun menemukan undangan pesta dan merengek untuk diajak. Meski Young-jae menolak, dengan caranya sendiri gadis itu berhasil masuk. Disana, ia bertemu dan mengobrol akrab dengan Min-hyuk.
Saat itu, Hae-won berniat untuk mengutarakan perasaan sebenarnya pada pria itu. Segera setelah Ji-eun pergi, gadis itu menyampaikan rasa sukanya pada Min-hyuk namun ditolak dengan alasan tidak ingin Young-jae sakit hati. Kesal dengan jawaban itu, Hae-won secara terang-terangan minta Young-jae untuk mengutarakan rasa sukanya.
Episode 4
Episode 5
Bisa dibayangkan, bagaimana gelagapannya Ji-eun menghadapi keluarga ‘calon suami’nya. Belum sempat mengobrol banyak, Young-jae muncul dan menariknya pergi. Rupanya, hubungan pemuda tersebut dengan keluarganya (ayah, ibu dan nenek) tidak harmonis.
Melihat keadaan yang tidak mengenakkan, Ji-eun berusaha menasehati Young-jae, yang malah kesal dan menyuruh gadis itu turun di tengah jalan. Kejadian tersebut membuat Ji-eun marah besar, ia memutuskan untuk minggat ke rumah Dong-wook dan Hee-jin di hari pernikahan.
Bukannya menolong, kedua orang itu malah menjebak Ji-eun untuk meneruskan rencana pernikahan sehingga tidak bisa berkelit lagi. Acara pernikahan yang dihadiri oleh sejumlah bintang ternama Korea seperti Kim Seung-woo, Choi Ji-woo dan Song Yun-ah ini berlangsung meriah, dan dihadiri oleh keluarga Young-jae.
Namun seperti yang bisa ditebak, keduanya kembali bertengkar saat bulan madu diatas kapal. Niat Young-jae untuk menakut-nakuti Ji-eun nyaris berakibat fatal, yang disertai oleh kejadian lucu saat keduanya berada di dalam kamar. Tidak tega melihat wajah Ji-eun yang memelas, Young-jae mengajaknya keluar namun sebelumnya, gadis itu terlebih dulu diajari cara mengendarai sepeda.
Bertengkar lagi karena Young-jae tidak sabaran mengajari Ji-eun, keduanya menghabiskan sisa bulan madu dengan indah. Saat pulang kejutan belum habis : Ji-eun mendapati perabotan rumahnya kembali dengan utuh dan ia mendapat hadiah kendaraan. Sempat sumrigah melihat sebuah mobil sport, wajah gadis itu langsung cemberut melihat kendaraan yang dimaksud Young-jae adalah sebuah sepeda.
Saat kembali ke rumah, keduanya telah disambut oleh kedatangan Hae-won yang membuat Ji-eun kaget. Namun tidak demikian halnya dengan Young-jae, yang menyambut kehadiran gadis itu dengan muka masam ditambah omongan ketus.
Mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan tersebut, Hae-won langsung pamit pulang. Ji-eun sempat keheranan melihat gadis itu sudah ‘lenyap’, namun hal itu tertutup dengan kegembiraan karena novelnya bakal diterbitkan. Meski mencibir, diam-diam Young-jae tersenyum bangga.
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Sepulang mengantar Hae-won dari pub, Young-jae merasa bersalah karena telah berbohong namun sikap sang istri yang pura-pura tidak perduli membuatnya heran. Padahal, Ji-eun sendiri mulai merasa cemburu dan membayangkan hal yang tidak-tidak mengenai hubungan Young-jae dan Hae-won. Lamunannya dibuyarkan oleh teriakan Young-jae.
Saat sendirian, mendadak Ji-eun mendapat telepon untuk menemani nenek Young-jae ke galeri seni. Sempat kelepasan berbicara kasar saat makan bersama, pelan-pelan Ji-eun mulai diterima oleh keluarga suaminya setelah mengaku bisa bermain kartu. Saat pulang, Young-jae kelimpungan melihat gadis itu tidak ada, namun baru malam ia memberanikan diri menelepon.
Berada didalam kamar Young-jae semasa remaja, dengan antusias Ji-eun menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang, di luar dugaan, dijawab oleh suaminya dengan suara pelan. Setelah menutup telepon, Ji-eun semakin terbayang-bayang oleh Young-jae yang mulai disukainya, namun keberadaan Hae-won membuat gadis itu tidak yakin.
Ketika paginya Ji-eun belum juga pulang, Young-jae menyiapkan makanan yang sebelumnya pernah dimakan Ji-eun dan disebutnya ‘makanan hewan’. Baru beberapa suap, mendadak Ji-eun pulang, bengong, dan kemudian mencela pria itu. Rupanya selama berada di rumah orang tua Young-jae, Ji-eun berpikir keras mengenai cara untuk menghindari pertengkaran.
Cara yang ditawarkannya cukup mengejutkan, namun dasar bergengsi tinggi, Young-jae mengiyakan saja dengan nada tinggi. Rupanya terlalu lama tidak bicara dengan Ji-eun mulai membuat pria itu kehilangan sesuatu, dengan berbagai cara ia berusaha menarik perhatian sang istri mulai dari menyuruh membersihkan ruang tamu sampai memarahinya saat menggunakan komputer di malam hari.
Ji-eun tetap bergeming dan meneruskan aksi diamnya, yang berakhir ketika ia panik mengetahui komputer dimatikan Young-jae. Sempat ngambek berat, Ji-eun ngambek dan menolak tawaran damai Young-jae berupa es krim (yang biasanya ampuh). Terpaksa ditempuh cara lain yaitu dengan menyanyi didepan gadis itu. Melihat aksi suaminya, hati Ji-eun semakin luluh.
Karena itu, betapa jengkelnya Ji-eun ketika menyaksikan Young-jae tidak berkutik setiap kali ditelepon Hae-won. Saat acara makan malam merayakan peluncuran film pria itu, ia mendatangi Hae-won dan memintanya untuk tidak mengganggu Young-jae lagi namun ditolak.
Ucapan tersebut ternyata serius, Hae-won dengan pesonanya mampu membuat Young-jae tidak berkutik bahkan dengan jelas menolak ketika pria itu hendak mengajak sang istri. Diluar saat hendak pergi, mendadak Ji-eun muncul dan meminta supaya Young-jae tidak pergi. Karena tidak enak dengan Hae-won yang terus memaksa, Ji-eun akhirnya ditinggalkan seorang diri.
Episode 11
Saat tiba dirumah, Ji-eun ternyata telah menunggu dengan niat ingin mengutarakan perasaannya kepada sang suami. Ketika mengobrol (tepatnya bertengkar) dengan Young-jae, Ji-eun mengutarakan ketertarikannya kepada pria itu. Reaksi Young-jea : sempat melongo sesaat sebelum kemudian tertawa.
Diam-diam Ji-eun mengutuk dirinya sendiri dan menyesal menyimpan perasaan terhadap pria itu. Tidak hanya itu, ia bahkan menganggap dirinya memiliki penyakit mental. Ucapannya tersebut tidak juga dilupakan Young-jae, yang langsung mencela gadis itu di menit pertama mereka bertemu pagi harinya.
Kedekatan Young-jae dan Hae-won ternyata tercium pers, sehingga mau tidak mau pria itu menerima tawaran untuk diwawancara bersama Ji-eun. Merasa dirinya diatas angin, Ji-eun berhasil memaksa Young-jae untuk melakukan sejumlah pekerjaan rumah seperti mengepel, mencuci piring dan membersihkan kaca.
Kesempatan untuk balas dendam itu tidak disia-siakan Ji-eun, Young-jae akhirnya tidak tahan lagi dan mengamuk setelah gadis itu (untuk kesekian kalinya) kembali mengotori lantai yang telah dipel. Ketika wartawan datang, sandiwara keduanyapun dimulai.
Keduanya dipotret saat sedang memasak, membersihkan rumah, dan menyiram kebun. Masing-masing berusaha saling ‘menjatuhkan’ pasangannya dengan cara unik, namun hal itu luput dari pantauan wartawan. Didalam rumah, Ji-eun dengan antusias menceritakan asal mula berdirinya Full House, sementara Young-jae memandanginya dengan penuh arti.
Saat tinggal berdua, sifat asli keduanya kembali muncul. Ji-eun meminta supaya suaminya menjaga sikap karena ia tidak ingin gosip tidak enak kembali terdengar. Mendengar itu, Young-jae kelepasan bicara bahwa ia bakal kehilangan saat Ji-eun sudah tidak ada lagi disana.
Sementara itu, hubungan Min-hyuk dan Ji-eun semakin dekat. Mendengar gadis itu berencana untuk menonton film yang dibintangi Young-jae, ia membatalkan rencana kerjanya dan memilih untuk menemani gadis itu. Di bioskop, mereka bertemu Dong-wook dan Hee-jin, yang sempat membuat Ji-eun kesal dengan komentarnya.
Dasar berwatak polos, Ji-eun dengan entengnya bercerita pada Min-hyuk tentang dugaan Hee-jin terhadap pria itu. Jawaban yang didapat sungguh mengejutkan, Min-hyuk dengan jujur mengaku kalau ia memang menyukai gadis itu, dan sempat membuat Ji-eun salah tingkah.
Berbeda dengan Hee-jin yang mendukung hubungan Ji-eun dan Min-hyuk, Dong-wook diam-diam tidak setuju dan berusaha memberitahu kedekatan mereka pada Young-jae. Meski berlagak tidak perduli, diam-diam pria itu mulai resah dan mulai mencari cara untuk memisahkan keduanya.
Tahu kalau Ji-eun sangat memperhatikan keluarganya, Young-jae menelepon dan meminta supaya Ji-eun bertemu dengannya di suatu tempat untuk kemudian menjenguk sang nenek yang sakit keras. Kabar itu tentu saja membuat Ji-eun panik, ia langsung bergegas menuju tempat pertemuan dan meminta maaf pada Min-hyuk.
Episode 12
Saat tiba dirumah, Ji-eun ternyata telah menunggu dengan niat ingin mengutarakan perasaannya kepada sang suami. Ketika mengobrol (tepatnya bertengkar) dengan Young-jae, Ji-eun mengutarakan ketertarikannya kepada pria itu. Reaksi Young-jae : sempat melongo sesaat sebelum kemudian tertawa.
Diam-diam Ji-eun mengutuk dirinya sendiri dan menyesal menyimpan perasaan terhadap pria itu. Tidak hanya itu, ia bahkan menganggap dirinya memiliki penyakit mental. Ucapannya tersebut tidak juga dilupakan Young-jae, yang langsung mencela gadis itu di menit pertama mereka bertemu pagi harinya.
Kedekatan Young-jae dan Hae-won ternyata tercium pers, sehingga mau tidak mau pria itu menerima tawaran untuk diwawancara bersama Ji-eun. Merasa dirinya diatas angin, Ji-eun berhasil memaksa Young-jae untuk melakukan sejumlah pekerjaan rumah seperti mengepel, mencuci piring dan membersihkan kaca.
Kesempatan untuk balas dendam itu tidak disia-siakan Ji-eun, Young-jae akhirnya tidak tahan lagi dan mengamuk setelah gadis itu (untuk kesekian kalinya) kembali mengotori lantai yang telah dipel. Ketika wartawan datang, sandiwara keduanyapun dimulai.
Keduanya dipotret saat sedang memasak, membersihkan rumah, dan menyiram kebun. Masing-masing berusaha saling ‘menjatuhkan’ pasangannya dengan cara unik, namun hal itu luput dari pantauan wartawan. Didalam rumah, Ji-eun dengan antusias menceritakan asal mula berdirinya Full House, sementara Young-jae memandanginya dengan penuh arti.
Saat tinggal berdua, sifat asli keduanya kembali muncul. Ji-eun meminta supaya suaminya menjaga sikap karena ia tidak ingin gosip tidak enak kembali terdengar. Mendengar itu, Young-jae kelepasan bicara bahwa ia bakal kehilangan saat Ji-eun sudah tidak ada lagi disana.
Sementara itu, hubungan Min-hyuk dan Ji-eun semakin dekat. Mendengar gadis itu berencana untuk menonton film yang dibintangi Young-jae, ia membatalkan rencana kerjanya dan memilih untuk menemani gadis itu. Di bioskop, mereka bertemu Dong-wook dan Hee-jin, yang sempat membuat Ji-eun kesal dengan komentarnya.
Dasar berwatak polos, Ji-eun dengan entengnya bercerita pada Min-hyuk tentang dugaan Hee-jin terhadap pria itu. Jawaban yang didapat sungguh mengejutkan, Min-hyuk dengan jujur mengaku kalau ia memang menyukai gadis itu, dan sempat membuat Ji-eun salah tingkah.
Berbeda dengan Hee-jin yang mendukung hubungan Ji-eun dan Min-hyuk, Dong-wook diam-diam tidak setuju dan berusaha memberitahu kedekatan mereka pada Young-jae. Meski berlagak tidak perduli, diam-diam pria itu mulai resah dan mulai mencari cara untuk memisahkan keduanya.
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Tanpa berpikir panjang, Young-jae menyanggupi semua syarat yang diajukan istrinya, namun Ji-eun terbelalak kaget mendengar kontrak pernikahan mereka berubah menjadi 3 tahun. Gadis itu sadar kalau perjanjian itu diterima, maka masa mudanya bakal terbuang sia-sia.
Setelah cukup lama berpikir, Ji-eun dengan sedikit berat menyanggupi surat kontrak baru tersebut. Ternyata salah satu alasan utamanya adalah karena ia mulai merasa keluarga sang suami sebagai keluarganya sendiri. Malamnya, Young-jae tidur dengan senyum lebar.
Merasa diatas angin, paginya Young-jae baru sadar kalau di perjanjian baru tersebut ia sudah tidak bisa lagi semena-mena dan harus membantu Ji-eun mengerjakan tugas membersihkan rumah. Tidak hanya itu, Ji-eun bahkan meminta Young-jae untuk memberikannya seikat mawar dua kali setiap minggunya.
Kecerobohan Dong-wook kembali membuat hubungan Ji-eun dan Young-jae yang mulai mesra terganggu, pasalnya Hae-won tanpa sengaja mendengar pembicaraan pria itu tentang kawin kontrak Ji-eun. Ia langsung mendatangi Full House, menemui Ji-eun dan memintanya untuk membiarkan Young-jae kembali ke sisinya. Ji-eun hanya bisa terdiam mendengar permintaan tersebut.
Usai wawancara dengan pers, Young-jae menemui Hae-won, yang meminta pria itu untuk menerimanya kembali. Meski pikirannya kalut, Young-jae tidak melupakan janjinya pada Ji-eun, ia memberikan gadis itu seikat mawar. Mata Ji-eun langsung bersinar-sinar dan bibirnya tersenyum gembira, itu benar-benar kejutan yang tidak disangkanya.
Episode 17
Paginya saat berpapasan dengan Ji-eun di wastafel, Young-jae berusaha menutupi kegugupannya dengan mencela gadis itu namun ia buru-buru minta maaf. Di meja makan, hatinya semakin sakit ketika istrinya tersebut meminta ijin untuk bisa bersama Min-hyuk.
Meski tidak rela, Young-jae berbesar hati dan mengatakan supaya Ji-eun memilih hal yang terbaik. Ucapan itu malah membuat Ji-eun kesal, ia keluar rumah dan meneruskan rencananya menemui Min-hyuk sambil uring-uringan. Diam-diam, Ji-eun berharap agar Young-jae menunjukkan rasa cemburu dan mencegahnya.
Pikiran Ji-eun menerawang saat Min-hyuk menegurnya, gadis itu belakangan menceritakan bahwa pernikahan kontraknya diperpanjang menjadi 3 tahun. Min-hyuk berusaha menenangkan, namun ucapan Ji-eun membuat pria itu terkejut : meski kerap diperlakukan buruk dari Young-jae, gadis itu dengan mata berkaca-kaca mengaku hanya bersama sang suami dirinya bisa bahagia.
Dirumah, Young-jae berganti tugas dengan Ji-eun yaitu membersihkan rumah. Setelah selesai, ia dengan antusias menunggu sang istri pulang didepan rumah, namun mengelak ketika ditanya. Young-jae penasaran dengan hasil pertemuan Ji-eun dan Min-hyuk, namun jawaban yang diperoleh malah membuat keduanya kembali bertengkar.
Episode 18
Episode 19
Episode 20
Episode 21
Episode 22
Namun saat masuk kamar sang mantan suami, ia terkejut melihat Young-jae tidur diatas ranjangnya. Merasa dipermainkan, Ji-eun menangis meraung-raung dan berhasil ‘memaksa’ Young-jae mendatangi ayahnya untuk minta maaf. Didepan sang ayah, pemuda itu mengaku serius ingin menikahi Ji-eun dan tidak akan melepaskan gadis itu.
Setelah mencari cincin, Young-jae berniat melamar Ji-eun dan mengajaknya makan malam disebuah restoran. Gadis itu menolak dengan alasan mereka harus berhemat karena Young-jae bukan aktor terkenal lagi, sehingga pria itu kesal. Kejengkelannya semakin lengkap setelah Ji-eun menerima telepon dari Min-hyuk yang sedang dalam perjalanan ke Full House.
Episode 23
Waktu ditawari untuk kembali main film, sifat arogan Young-jae muncul lagi apalagi ketika mendengar penulis naskahnya adalah Ji-eun. Ia langsung menolak tawaran tersebut, dan membuat Ji-eun tersinggung sehingga mengatakan tidak bakal memperdulikan pria itu lagi.
Untuk menenangkan keadaan karena keduanya sudah mulai saling teriak, Min-hyuk mengalihkan pembicaraan dan mengajak Young-jae berbicara diluar. Kepada pria itu, Min-hyuk menawarkan untuk mencari tempat tinggal baru dengan alasan tidak suka Young-jae terus berada didekat gadis yang disukainya. Tidak hanya itu, Min-hyuk juga mengaku telah menyampaikan lamaran pada Ji-eun.
Saat mengobrol di meja makan, ucapan Min-hyuk terus terngiang di kepala Young-jae sehingga ia kembali berkata kasar pada Ji-eun. Belakangan suaranya merendah, dan berusaha membangkitkan semangat Ji-eun dengan mengatakan bahwa hidup dengan Min-hyuk pasti membuat gadis itu bahagia.
Ketika pagi tiba, Young-jae telah pergi dan hanya meninggalkan pesan di lemari es. Kepergiannya membuat hati Ji-eun terasa kosong, ia baru sadar kalau tidak bisa hidup tanpa pria itu. Ji-eun menemui Min-hyuk dan meminta eksekutif muda tersebut untuk tidak menunggunya lagi karena hatinya hanya untuk Young-jae.
Siapa sangka, malamnya Young-jae telah kembali berada di Full House. Kepada Ji-eun, ia mengaku semula berencana melepas gadis itu kepada Min-hyuk namun hatinya tidak mampu. Young-jae juga mengutarakan seluruh isi hatinya, menunjukkan cincin, dan melamar Ji-eun.
Terkejut dengan kejadian tak terduga tersebut, Ji-eun berusaha menutupinya dengan meminta waktu seminggu (yang kemudian berubah menjadi tiga hari) untuk mempertimbangkan. Namun Young-jae tetap Young-jae, ia hanya memberi batas waktu hingga pagi hari dan sebelum pergi mengomeli Ji-eun yang tidak membersihkan rumah.
Keesokan harinya keduanya kembali bertengkar karena Young-jae tanpa sengaja menghilangkan naskah yang diketik Ji-eun semalaman. Saat dimaki, Ji-eun membalas dengan mengatakan tidak akan menerima lamaran pria itu sehingga Young-jae mati kutu. Keadaan malah berbalik, Young-jae terpaksa menuruti semua permintaan Ji-eun supaya bisa terus berdekatan dengan gadis itu.
Sambil membersihkan rumah, Young-jae berusaha meyakinkan Ji-eun untuk menerima lamarannya namun gadis itu malah mempermainkannya dan mengatakan bahwa posisi Young-jae lebih baik sebagai teman…..atau pembantu.
Episode Terakhir yang Happy Ending
Dirumah Young-jae berusaha menerapkan resep Dong-wook, ia membantu Ji-eun yang mencuci pakaian dengan maksud bisa berdekatan namun mendapat ‘musibah’. Masih penasaran, pria itu meminta Ji-eun datang ke sebuah tempat (yang ternyata adalah tempat mereka bermain ski es saat baru menikah).
Sempat tidak menanggapi ajakan itu, pesan yang ditulis Young-jae di pintu lemari es menyadarkan Ji-eun. Sambil memaki sang suami dengan sebutan pria aneh, gadis itu pergi ke tempat yang diminta. Disana Young-jae yang menunggu (sambil berlatih cara melamar yang baik) gugup ketika Ji-eun menggodanya. Setelah menyerahkan bunga, ia nyaris ngeloyor pergi kalau tidak ditahan.
Usai bermain ski es, dimana kali ini Young-jae berhasil mengimbangi Ji-eun, pria itu dengan takut-takut menyatakan perasaan cinta, namun suaranya ditelan oleh bunyi mesin tempat ski es. Akibatnya, Young-jae pulang dengan uring-uringan meski Ji-eun berusaha menghiburnya dengan minta maaf.
Akibat berada di hawa dingin dalam waktu cukup lama, paginya Young-jae sakit panas. Meski berusaha menutupi dan mengajak Ji-eun jalan-jalan (supaya tidak bertemu Min-hyuk, pria itu akhirnya ambruk dan dirawat dengan telaten oleh Ji-eun. Saat bangun beberapa jam kemudian, Young-jae kembali marah-marah.
Lagi-lagi Ji-eun berhasil menenangkan pria itu dengan mengajaknya kemping di kebun rumah. Young-jae kembali menyatakan niatnya untuk menikahi Ji-eun, yang langsung ditimpali gadis itu sehingga sempat terjadi perdebatan kecil. Ji-eun menunjukkan cincin pernikahan mereka, begitu pula dengan Young-jae.
Setelah mengucapkan maaf karena kerap mengatai gadis itu sebagai burung bodoh, Young-jae akhirnya bisa mengucapkan kalimat yang selama ini ditunggu-tunggu Ji-eun : Aku mencintaimu. Dengan mata berkaca-kaca, Ji-eun mencium bibir Young-jae dengan lembut. Pria itu juga melakukan hal sama, dan keduanya tertidur hingga pagi tiba.
Sambil menatap hari dan masa depan baru yang cerah, Ji-eun tersenyum lebar terutama setelah melihat Young-jae yang biasanya galak berubah menjadi jinak dan pemalu. Dengan wajah bersemu merah, pemuda itu berjanji akan menuruti setiap perkataan istri yang sangat dicintainya itu.
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Young-jae dan Ji-eun kembali menjadi suami-istri dan karya keduanya sukses besar. Dong-wook dan Hee-jin ikut andil dengan menjajakan buku karangan Ji-eun. Saat konferensi pers, Young-jae tidak lupa mengucapkan terima kasih pada si burung bodoh, yang membuat pers yang hadir bingung. Dari belakang, Min-hyuk yang menyertainya tertawa lebar.
Hubungan Min-hyuk dan Hae-won semakin dekat, keduanya pun kembali menjalin persahabatan akrab dengan pasangan Young-jae dan Ji-eun. Meski terkenal, kedua suami-istri ini tidak berubah. Setelah melalui pertengkaran, berbaikan, dan pertengkaran lagi, keduanya mengisi hari-hari depan dengan saling bergandengan tangan dan senyuman.
0 comments:
Post a Comment