Thursday, January 27, 2011

My Princess Episode 2

Melihat nomor yang tertera di layar HP-nya adalah nomor Hae Young, Lee Seol nelpon balik.
Lee Seol : Aku Lee Seol, ini kamu kan.
Hae Young : Benarkah namamu Lee Seol?

Mendengar yang berbicara di HP suaranya terasa dekat Lee Seol menoleh ke arah Hae Young yang berdiri tidak jauh darinya.
Hae Young : Bukankah kau bilang namamu Eun Byul?
Lee Seol : Oh, itu bohong namaku Lee Seol.
Ekspresi muka Hae Young nampak shock. Dia kan ngira gadis yang namanya Lee Seol itu adalah anak kakeknya.

*eh aku rada bingung deh, pas episode 1 kan namanya Eun Shin kok sekarang jadi Eun Byul ya? Atau emang eng-sub nya yang salah nulis?*

Hae Young : Baiklah kalau gitu, apa masih ada kamar kosong? Aku akan menginap sampai besok.
Lee Seol : Menginap? Kenapa?
Hae Young : Hei apa kau tidak senang ada tamu, bukankah kau bilang mau punya uang banyak selama ibumu tidak ada.
Lee Seol : Eh, selamat datang pengunjung!

Lee Seol berteriak antusias. Saat mereka makan di episode 1 ibu Lee Seol menelpon bilang dia mau pergi jadi menyuruh Lee Seol pulang untuk menjaga Guest House (motel) mereka.

Lee Seol : Ini Royal Grand Executive Predential Suite.  Bagaimana? Kau tidak mau? Ayo ke ruangan lain.
Hae Young : Tidak, ini sudah cukup.
Lee Seol : Harganya 150.000 Won per malam.

Lee Seol menadahkan tangan meminta bayaran.
"Pakai uang cash, " ucap Lee Seol saat Hae Young menyodorkan kartu kreditnya.
Hae Young : Apa kau punya uang kembalian?
Lee Seol : Silahkan lakukan transaksi lewat phone banking, Pelanggan.
Lee Seol berbicara layaknya petugas hotel sambil menyodorkan kartu.
Hae Young : Wah, tingkahnya benaran mirip kakek.

Hahahahaha, Hae Young benaran mengira Lee Seol itu adalah bibinya.
Di museum, wartawan sedang mewawancarai kurator Oh Yoon Joo.
"Mengapa anda tertarik dengan hal-hal semacam ini?"
Yoon Joo : Karena cinta pertamaku.
Lalu ada flash back saat dia dan Profesor Nam membaca buku berdebu di perpustakaan. *Eh lebay deh tuh adegan. Masa iya debu bukunya segitu banyak. Itu kan perpustakaan, mana ada debu sebanyak itu. Plis deh, aku ini kan rajin ngunjungin perpustakaan, buku paling tidak-tersentuh-pun ga' punya debu sebanyak itu*
Juga adegan saat mereka ke kuil-kuil hanya untuk melihat buku-buku yang menunjukkan eksistensi pewaris terakhir dinasti Joseon.

Saat mereka wawancara, Profesor Nam tiba. Lalu mereka berdua ke restoran.
Prof.Nam : Kenapa kau melakukan ini?
Yoon Joo : Ini kemauan Direktur (Park Dong Jae, kakeknya Hae Young).

Di markas partai Geum Ja Dang. *Aku ga' tahu apa artinya dalam bahasa Indonesia, pokoknya tuh lambang partai pake buah-kecil-mirip-bery warna merah*.
So Soon Woo : Oh seluruh rakyat Dae Han Mingguk (Republik Korea) tahu kalau Direktur Park sakit dan hanya aku seorang saja yang tidak tahu.
Dia marah kepada dua asistennya.
Soon Woo : Bagaimana kalau dia meninggal? Maka rekonsiliasi kita dengan Dae Han Group bakal batal.
Asisten 1 : Taepunim, sekarang Direktur Park sedang ke Blue House bertemu dengan Presiden Kim.

*Mereka menyebut istana kepresidenan sebagai Blue House (Cha Wae Da gitu deh bahasa Koreanya, kalu ga salah sih hehehehehe)*

Soon Woo : Apa? Kenapa kalian tidak bilang! Ayo kirimkan anak buah kita kesana agar kita tahu apa yang mereka bicarakan.
Ass.1 : Tapi, itu kan pembicaraan empat mata. Bagaimana mungkin kita bisa tahu.
Soon Woo : Aigoo, apa kalian tidak lihat di tv bagaimana White House saja bisa di 'intip'. Dengar dari dinding kek, atau ventilasi atau mungkin disadap.
Kedua asistennya tampak terkejut. Hahahahahaha.

Di istana kepresidenan, Park Dong Jae sedang menghadap Presiden Kim. Ternyata pengumuman tentang pengaturan ulang kerajaan adalah ide dari dari Direktur Park. Saat ini dia sedang membangun ulang kediaman kerajaan. Dan juga pastinya sedang menjemput tuan putri ^_^.

Di penginapan Hae Young komplain ke Lee Seol karena ga' ada air hangat. Ini kan musim dingin masa dia mandi air dingin hehehe.
Lee Seol : Ada biaya tambahan untuk hot-water.
Wah beneran 'peritungan' ya Lee Seol ini. Segalanya pake uang. Makan siang, sampe air juga.
Lucu deh Lee Seol naro paprika dan bawang bombay di matanya karena Hae Young keluar cuma pake handuk.
Hae Young yang coba berbaring mendengar suara berisik di luar. Ternyata Lee Seol lagi nonton di 'layar tancap' di dinding rumahnya. Mereka sedang nonton film Audrey Hepburn. Waaah emang disini umur Lee Seol berapa sih? Emang dia mahasiswa yang telat kuliah, tapi Audrey Hepburn kan artis jadul. Aku aja yang mahasiswa telat lulus ga' kenal tuh Audrey Hepburn. Kalo yang disetel filmnya Titanic masih sesuailah dengan umurnya Lee Seol atau The Mummy lah yang genre petualanga-nyari-harta-karun gitu.

Hae Young : Ini tempat kelahiranmu?
Lee Seol : Bisa di bilang begitu. Aku kesini saat berumur 6 tahun. Aku ini anak adopsi.
Hae Young : Apa kau mengenal orang tua kandungmu?
Lee Seol : Tidak banyak yang kuingat. Aku juga tidak yakin memori yang ada itu benaran masa laluku atau hanya bayangan yang aku buat. Aku hanya ingat ayahku sesaat sebelum pergi bilang kalau ia akan secepatnya kembali. Ternyata secepatnya itu bisa selama ini. Kenapa kau bertanya, ap kau ingin mencari mereka?
Lee Seol tersenyum.
Hae Young : Bisa saja, aku kan diplomat.
Hae Young membalas gurauan Lee Seol.
Hae Young : Bagaimana kalau kau menemukan mereka?
Lee Seol : Aku melihat apakah mereka punya harta yang cukup.
Hahahahaha, dasar Lee Seol yang dipikirkan hanya uang saja.

Saat mereka ngobrol asisten dosen-nya Profesor Nam nelpon. Dia bilang kalau Profesor besok akan kesana, dia sedang mengadakan penelitian disekitar sana. Dan as-dos minta Lee Seol menyediakan tempat istirahat untuk profesor dan temannya.



Paginya Lee Seol mulai sibuk berbenah, sampe anjingnya pun dihiasin ^_^. Dia juga membujuk Hae Young agar mau pindah kamar. Alasannya kamar Hae Young sekarang langsung berhadapan dengan kamar Lee Seol.
Lee Seol : Jadi bisa tercipta love sparkle ^_^.
Hae Young ga' ngerti apa maksud Lee Seol. Dia kan ga' tahu kalau Lee Seol naksir sama tamu yang bentar lagi datang.
Melihat 'tamunya' sudah tiba, Lee Seol main perintah aja ke Hae Young untuk menemani tamunya sementara dia berganti baju. Tulisan di kertas "Welcome Profesor Nam Jeong Woo".
Hae Young keluar menemui tamu.
Prof.Nam : Apa anda pemilik penginapan?
Hae Young : Bukan, pemiliknya sedang berganti pakaian.
Hae Young menoleh saat Lee Seol keluar dari pintu. Dia kaget melihat Lee Seol yang berdandan cantik demi tamunya.
Prof.Nam : Wah Lee Seol, kau disini?
Lee Seol : Profesor ini kan rumahku.
Prof.Nam : Dan...siapa orang ini?
Dia menunjuk Hae Young.
Lee Seol coba menjelaskan siapa Hae Young. Tapi Hae Young malah merangkulnya. Dan bilang,
"Untuk sekarang kami sedang tinggal bersama."
Dia malah mengecup kening-kiri Lee Seol.
Lee Seol kaget dan coba mengelak tapi malah Hae Young menyeret dia masuk ke dalam. Di dalam Lee Seol marah dan memukul Hae Young. Hae Young membela diri dengan mengingatkan saat di museum Lee Seol berpura-pura jadi pacarnya di depan Yoon Joo.
Kakek Hae Young menelpon. Meminta dia segera membawa Lee Seol.
Dir. Park : Buat orang tua hal yang paling membosankan adalah menunggu.

Di luar Profesor Nam sedang berdiskusi dengan temannya. Saat mereka ngobrol tuh temannya profesor nyebut-nyebut nama Yoon Joo gitu. Hae Young yang mendengar kaget. Lee Seol segera menyeretnya ke dalam, coba menjelaskan apa maksud profesor tadi.
Hae Young : Apa yang dia maksud tadi Yoon Joo yang ku kenal? Apa maksudnya dengan menikahi Yoon Joo?
akhirnya dia tahu kalau Yoon Joo adalah cinta pertama profesor. Lee Seol mengusulkan agar mereka bersatu untuk memisahkan profesor dan Yoon Joo.
"Aku akan membawanya ke Mesir," ucap Lee Seol. Ya ampun nih ide tentang piramid masih aja dibahas ya.
Tapi Hae Young malah nyeret Lee Seol, nyuruh dia berkemas.
Hae Young : Aku akan membawamu ke Seoul.
Lee Seol sudah pasti nolak. Dia kira Hae Young sedang main-main.
Hae Young : Aku tidak main-main, kau gumo (bibi) ku.
Lee Seol : Apa, bibi?
Hae Young : Iya, kau anak kakekku.
Lee Seol : Mana mungkin, mana bisa aku bibimu. Bahkan umurmupun lebih tua dariku.
Hae Young : Ini kedengarannya tidak mungkin, aku juga tidak bisa percaya. Makanya ayo ke Seoul maka semua akan jelas.

Akhirnya Lee Seol mau juga diajak ke Seol. Di mobil dia bertanya apa yang di kerjakan oleh kakek Hae Young. Hae Young hanya menunjuk dasbor mobil dan hpnya.
Lee Seol : Oh kakekmu membuat casing hp dan penutup dasbor
 *apa sih namanya aku ga ngerti soal mobil deh hehehehehe.
Hae Young : Apa kau membuang kartu namaku?
Lee Seol : Kartu nama, tidak. Ada.
Lalu dia mengambil kartu nama Hae Young.
Hae Young : Lihat nama yang tertera disitu.
Lee Seol : Park Hae Young.
Hae Young : Lalu apa nama museum tempat kita bertemu.
Lee Seol : Museum Hae....

Lee Seol kaget, dia baru sadar kalau cucu dari Dae-Han grup adalah orang yang selama dua hari ini bersamanya. Dia kan bilang ke Hae Young kalau cucu grup Dae-Han adalah saingannya untuk mendapatkan Yoon Joo :)).

Lee Seol kagum sama gerbang rumah kakek Hae Young yang bis membuka sendiri. Lebih kaget lagi dia saat keluar mobil kakek Park Dong Jae malah berlutut dan mencium tangannya sambil berkata,
"Gongju Mama."

*Gongju Mama tuh maksudnya tuan putri. Gongju = putri, Mama = sebutan untuk bangsawan. Entah dia wangja (pangeran), ibu suri, putri, pokoknya sebutan untuk bangsawan. Your Highness deh bahasa Inggrisnya. Kalau ke ratu atau raja manggilnya bukan mama, tapi Pyeha (peyha) artinya Your Majesty gitu*
Lee Seol kaget, Hae Young juga kaget. Kan dia ngira malah Lee Seol tuh gumo-nya bukannya gongju. Dia berusaha masuk ke ruangan tempat kakeknya dan Lee Seol berbicara tapi di halangi oleh Oh Gi Taek.
Di ruangan, Park Dong Jae menjelaskan ke Lee Seol soal silsilahnya.
Dulu saat dia kecil, Pyeha (Raja Soon Joong) memerintahkan pada ayahnya untuk ke Manchuria memberikan nama buat putra pertamanya Pangeran Lee Young. Yang terpaksa di amankan keluar istana demi masa depan kerajaan. Pangeran Lee Young ini adalah kakek Lee Seol. Dulu Park Dong Jae tidak bisa meyelamatkan pangeran makanya dia merasa bersalah dan seumur hidupnya mencari keturunan pangeran Lee Young.
 Direktu Park menunjukkan foto ayah Lee Seol, tapi Lee Seol tidak begitu mengingat masa lalunya. Dia hanya ingat sedikit tentang helikopter dan ikat rambut stroberi.
Eh ternyata tuh ikat rambut ada sama kakek Hae Young. Lee Seol bertanya dimana ayahnya sekarang. Park Dong Jae meminta maaf karena ayahnya Lee Seol telah meninggal.
Lee Seol ga' bisa nerima kenyataan bahwa ayahnya telah meninggal.
Lee Seol : Ga' mungkin, dia berjanji akan segera datang menjemputku.
Sambil menangis Lee Seol berlari keluar. Hae Young yang menunggu diluar kaget. Tapi Lee Seol ga' banyak menjelaskan dia malah lari.
Hae Young mengejar Lee Seol dengan mobilnya. Dia juga coba menghibur Lee Seol yang sedih. Eh ada yang rancu dikit deh pas Lee Seol nangis di pelukan Hae Young. Awalnya di bahu arah kanan eh pas di sorot angle lain tuh di bahu sebelah kiri malah. Yaaaahhhh!
Hae Young mengantar Lee Seol ke rumah Lee Dan kakaknya *yang juga anak adopsi*. Tapi karena Lee Dan ga' ada dan Lee Seol ga' tahu pasword kunci rumah akhirnya Hae Young mengajak Lee Seol ke rumahnya.
Dia menunjukkan kamar tamu pada Lee Seol.
"Royal Grand Executive Predential Suite," ucap Hae Young menirukan gaya Lee Seol saat menunjukkan kamar di rumahnya. Dia coba bercanda, tapi Lee Seol yang sedih tidak terpengaruh. Lee Seol menuju kamar mandi sedangkan Hae Young menyiapkan makan malam.
Lee Seol terlihat enggan menyantap makanannya.
Hae Young : Baiklah kalau kau tidak mau biar aku makan semua.
Belum selesai Hae Young bicara Lee Seol udah duduk di mejanya. Moodnya udah balik ternyata. Cepet banget ya?
Lee Seol : Daging emang bagus.
Lee Seol mulai memakan dagingnya. Hae Young yang hendak memotong dagingnya diganggu oleh bunyi HP. Telpon dari Yoon Joo ternyata. Dan yang bikin dia kaget tahunya Yoon Joo udah ada di depan pintu rumahnya.
Dia segera menyembunyikan Lee Seol di kamar tamu. Unik deh pintu kamarnya. Dari luar keliatan kek lukisan gitu. Ternyata itu bis di dorong dan bagian dalamnya tuh kaca cermin gitu. Liat di gambar, pojok kiri. Tasnya Lee Seol kan ketinggalan makanya dia keluar lagi ambil tasnya. Tapi pas dia nutup pintu tuh pintu malah ke balik. Bagian yang lukisan di dalam dan bagian yang cermin malh ada di luar.
Saat Hae Young dan Yoon Joo ngobrol di luar Lee Seol nyantai aja nikmatin hidangannya. Eh pas dia kelar makan tuh perutnya bunyi hahahahahaha.
Yoon Joo baru pertama kali ke rumah Hae Young. Dia kesana karena mau menanyakan apa yang terjadi, apa yang dirahasiakan oleh ayahnya. Tapi Hae Young malah nutup-nutupin juga. Saat asyik ngobrol tuh telpon bunyi. Lee Seol nelpon, bilang Hae Young untuk segera mengajak Yoon Joo keluar. Dia kan kebelet gitu.
Udah kebelet bener nih keknya sampai kakinya mpe begitu. Tapi Hae Young malah nutup telponnya. Ga diam Lee Seol malah sms.
Di sms dia ngancam akan buang pupnya di tas branded yang ada di ruangan itu. Hae Young ampe kaget hahahahahaha ampe dia salah ngucap.
Hae Young : Sampai mana kita tadi?
Yoon Joo : Sampai soal direktur,
Hae Young : Oh iya soal direktur yang mau ke kamar mandi.
Hahahahahaha, saking bingungnya dia ampe salah sebut gitu. Akhirnya dia berlagak kek orang bego gitu. Ngusir Yoon Joo dengan halus. Akhirnya Yoon Joo ikut aja, dia beranjak dari kursi dan menuju pintu keluar. Tapi dia malah ngeliat sepatunya Lee Seol yang tadi dilepas. Oo..oow.

*eh sepatunya Lee Seol lucu-lucu deh. Liat dari episode satu, lucu. Boot berbulu-bulu gitu. Tasnya Lee Seol juga ganti-ganti, dari episode 1 mpe 2 aku dah liat 3 tas Lee Seol. Yang warna coklat---pas dia mall, tas merah---di museum dan sekarang warnanya agak putuh gitu. Bajunya juga lucu-lucu*.

Saat Hae Young kebingungan mau menjelaskan apa, Lee Seol malah berlari dari kamarnya menuju ke kamar mandi hahahahahahaha
lucu pisan liat Lee Seol lari sambil megangin pantat dan perutnya. Udah kek orang mau ngelahirin aja, Hahahahaha, nih pikunya ^_^

0 comments:

Post a Comment

My Princess Episode 2

0 comments
Melihat nomor yang tertera di layar HP-nya adalah nomor Hae Young, Lee Seol nelpon balik.
Lee Seol : Aku Lee Seol, ini kamu kan.
Hae Young : Benarkah namamu Lee Seol?

Mendengar yang berbicara di HP suaranya terasa dekat Lee Seol menoleh ke arah Hae Young yang berdiri tidak jauh darinya.
Hae Young : Bukankah kau bilang namamu Eun Byul?
Lee Seol : Oh, itu bohong namaku Lee Seol.
Ekspresi muka Hae Young nampak shock. Dia kan ngira gadis yang namanya Lee Seol itu adalah anak kakeknya.

*eh aku rada bingung deh, pas episode 1 kan namanya Eun Shin kok sekarang jadi Eun Byul ya? Atau emang eng-sub nya yang salah nulis?*

Hae Young : Baiklah kalau gitu, apa masih ada kamar kosong? Aku akan menginap sampai besok.
Lee Seol : Menginap? Kenapa?
Hae Young : Hei apa kau tidak senang ada tamu, bukankah kau bilang mau punya uang banyak selama ibumu tidak ada.
Lee Seol : Eh, selamat datang pengunjung!

Lee Seol berteriak antusias. Saat mereka makan di episode 1 ibu Lee Seol menelpon bilang dia mau pergi jadi menyuruh Lee Seol pulang untuk menjaga Guest House (motel) mereka.

Lee Seol : Ini Royal Grand Executive Predential Suite.  Bagaimana? Kau tidak mau? Ayo ke ruangan lain.
Hae Young : Tidak, ini sudah cukup.
Lee Seol : Harganya 150.000 Won per malam.

Lee Seol menadahkan tangan meminta bayaran.
"Pakai uang cash, " ucap Lee Seol saat Hae Young menyodorkan kartu kreditnya.
Hae Young : Apa kau punya uang kembalian?
Lee Seol : Silahkan lakukan transaksi lewat phone banking, Pelanggan.
Lee Seol berbicara layaknya petugas hotel sambil menyodorkan kartu.
Hae Young : Wah, tingkahnya benaran mirip kakek.

Hahahahaha, Hae Young benaran mengira Lee Seol itu adalah bibinya.
Di museum, wartawan sedang mewawancarai kurator Oh Yoon Joo.
"Mengapa anda tertarik dengan hal-hal semacam ini?"
Yoon Joo : Karena cinta pertamaku.
Lalu ada flash back saat dia dan Profesor Nam membaca buku berdebu di perpustakaan. *Eh lebay deh tuh adegan. Masa iya debu bukunya segitu banyak. Itu kan perpustakaan, mana ada debu sebanyak itu. Plis deh, aku ini kan rajin ngunjungin perpustakaan, buku paling tidak-tersentuh-pun ga' punya debu sebanyak itu*
Juga adegan saat mereka ke kuil-kuil hanya untuk melihat buku-buku yang menunjukkan eksistensi pewaris terakhir dinasti Joseon.

Saat mereka wawancara, Profesor Nam tiba. Lalu mereka berdua ke restoran.
Prof.Nam : Kenapa kau melakukan ini?
Yoon Joo : Ini kemauan Direktur (Park Dong Jae, kakeknya Hae Young).

Di markas partai Geum Ja Dang. *Aku ga' tahu apa artinya dalam bahasa Indonesia, pokoknya tuh lambang partai pake buah-kecil-mirip-bery warna merah*.
So Soon Woo : Oh seluruh rakyat Dae Han Mingguk (Republik Korea) tahu kalau Direktur Park sakit dan hanya aku seorang saja yang tidak tahu.
Dia marah kepada dua asistennya.
Soon Woo : Bagaimana kalau dia meninggal? Maka rekonsiliasi kita dengan Dae Han Group bakal batal.
Asisten 1 : Taepunim, sekarang Direktur Park sedang ke Blue House bertemu dengan Presiden Kim.

*Mereka menyebut istana kepresidenan sebagai Blue House (Cha Wae Da gitu deh bahasa Koreanya, kalu ga salah sih hehehehehe)*

Soon Woo : Apa? Kenapa kalian tidak bilang! Ayo kirimkan anak buah kita kesana agar kita tahu apa yang mereka bicarakan.
Ass.1 : Tapi, itu kan pembicaraan empat mata. Bagaimana mungkin kita bisa tahu.
Soon Woo : Aigoo, apa kalian tidak lihat di tv bagaimana White House saja bisa di 'intip'. Dengar dari dinding kek, atau ventilasi atau mungkin disadap.
Kedua asistennya tampak terkejut. Hahahahahaha.

Di istana kepresidenan, Park Dong Jae sedang menghadap Presiden Kim. Ternyata pengumuman tentang pengaturan ulang kerajaan adalah ide dari dari Direktur Park. Saat ini dia sedang membangun ulang kediaman kerajaan. Dan juga pastinya sedang menjemput tuan putri ^_^.

Di penginapan Hae Young komplain ke Lee Seol karena ga' ada air hangat. Ini kan musim dingin masa dia mandi air dingin hehehe.
Lee Seol : Ada biaya tambahan untuk hot-water.
Wah beneran 'peritungan' ya Lee Seol ini. Segalanya pake uang. Makan siang, sampe air juga.
Lucu deh Lee Seol naro paprika dan bawang bombay di matanya karena Hae Young keluar cuma pake handuk.
Hae Young yang coba berbaring mendengar suara berisik di luar. Ternyata Lee Seol lagi nonton di 'layar tancap' di dinding rumahnya. Mereka sedang nonton film Audrey Hepburn. Waaah emang disini umur Lee Seol berapa sih? Emang dia mahasiswa yang telat kuliah, tapi Audrey Hepburn kan artis jadul. Aku aja yang mahasiswa telat lulus ga' kenal tuh Audrey Hepburn. Kalo yang disetel filmnya Titanic masih sesuailah dengan umurnya Lee Seol atau The Mummy lah yang genre petualanga-nyari-harta-karun gitu.

Hae Young : Ini tempat kelahiranmu?
Lee Seol : Bisa di bilang begitu. Aku kesini saat berumur 6 tahun. Aku ini anak adopsi.
Hae Young : Apa kau mengenal orang tua kandungmu?
Lee Seol : Tidak banyak yang kuingat. Aku juga tidak yakin memori yang ada itu benaran masa laluku atau hanya bayangan yang aku buat. Aku hanya ingat ayahku sesaat sebelum pergi bilang kalau ia akan secepatnya kembali. Ternyata secepatnya itu bisa selama ini. Kenapa kau bertanya, ap kau ingin mencari mereka?
Lee Seol tersenyum.
Hae Young : Bisa saja, aku kan diplomat.
Hae Young membalas gurauan Lee Seol.
Hae Young : Bagaimana kalau kau menemukan mereka?
Lee Seol : Aku melihat apakah mereka punya harta yang cukup.
Hahahahaha, dasar Lee Seol yang dipikirkan hanya uang saja.

Saat mereka ngobrol asisten dosen-nya Profesor Nam nelpon. Dia bilang kalau Profesor besok akan kesana, dia sedang mengadakan penelitian disekitar sana. Dan as-dos minta Lee Seol menyediakan tempat istirahat untuk profesor dan temannya.



Paginya Lee Seol mulai sibuk berbenah, sampe anjingnya pun dihiasin ^_^. Dia juga membujuk Hae Young agar mau pindah kamar. Alasannya kamar Hae Young sekarang langsung berhadapan dengan kamar Lee Seol.
Lee Seol : Jadi bisa tercipta love sparkle ^_^.
Hae Young ga' ngerti apa maksud Lee Seol. Dia kan ga' tahu kalau Lee Seol naksir sama tamu yang bentar lagi datang.
Melihat 'tamunya' sudah tiba, Lee Seol main perintah aja ke Hae Young untuk menemani tamunya sementara dia berganti baju. Tulisan di kertas "Welcome Profesor Nam Jeong Woo".
Hae Young keluar menemui tamu.
Prof.Nam : Apa anda pemilik penginapan?
Hae Young : Bukan, pemiliknya sedang berganti pakaian.
Hae Young menoleh saat Lee Seol keluar dari pintu. Dia kaget melihat Lee Seol yang berdandan cantik demi tamunya.
Prof.Nam : Wah Lee Seol, kau disini?
Lee Seol : Profesor ini kan rumahku.
Prof.Nam : Dan...siapa orang ini?
Dia menunjuk Hae Young.
Lee Seol coba menjelaskan siapa Hae Young. Tapi Hae Young malah merangkulnya. Dan bilang,
"Untuk sekarang kami sedang tinggal bersama."
Dia malah mengecup kening-kiri Lee Seol.
Lee Seol kaget dan coba mengelak tapi malah Hae Young menyeret dia masuk ke dalam. Di dalam Lee Seol marah dan memukul Hae Young. Hae Young membela diri dengan mengingatkan saat di museum Lee Seol berpura-pura jadi pacarnya di depan Yoon Joo.
Kakek Hae Young menelpon. Meminta dia segera membawa Lee Seol.
Dir. Park : Buat orang tua hal yang paling membosankan adalah menunggu.

Di luar Profesor Nam sedang berdiskusi dengan temannya. Saat mereka ngobrol tuh temannya profesor nyebut-nyebut nama Yoon Joo gitu. Hae Young yang mendengar kaget. Lee Seol segera menyeretnya ke dalam, coba menjelaskan apa maksud profesor tadi.
Hae Young : Apa yang dia maksud tadi Yoon Joo yang ku kenal? Apa maksudnya dengan menikahi Yoon Joo?
akhirnya dia tahu kalau Yoon Joo adalah cinta pertama profesor. Lee Seol mengusulkan agar mereka bersatu untuk memisahkan profesor dan Yoon Joo.
"Aku akan membawanya ke Mesir," ucap Lee Seol. Ya ampun nih ide tentang piramid masih aja dibahas ya.
Tapi Hae Young malah nyeret Lee Seol, nyuruh dia berkemas.
Hae Young : Aku akan membawamu ke Seoul.
Lee Seol sudah pasti nolak. Dia kira Hae Young sedang main-main.
Hae Young : Aku tidak main-main, kau gumo (bibi) ku.
Lee Seol : Apa, bibi?
Hae Young : Iya, kau anak kakekku.
Lee Seol : Mana mungkin, mana bisa aku bibimu. Bahkan umurmupun lebih tua dariku.
Hae Young : Ini kedengarannya tidak mungkin, aku juga tidak bisa percaya. Makanya ayo ke Seoul maka semua akan jelas.

Akhirnya Lee Seol mau juga diajak ke Seol. Di mobil dia bertanya apa yang di kerjakan oleh kakek Hae Young. Hae Young hanya menunjuk dasbor mobil dan hpnya.
Lee Seol : Oh kakekmu membuat casing hp dan penutup dasbor
 *apa sih namanya aku ga ngerti soal mobil deh hehehehehe.
Hae Young : Apa kau membuang kartu namaku?
Lee Seol : Kartu nama, tidak. Ada.
Lalu dia mengambil kartu nama Hae Young.
Hae Young : Lihat nama yang tertera disitu.
Lee Seol : Park Hae Young.
Hae Young : Lalu apa nama museum tempat kita bertemu.
Lee Seol : Museum Hae....

Lee Seol kaget, dia baru sadar kalau cucu dari Dae-Han grup adalah orang yang selama dua hari ini bersamanya. Dia kan bilang ke Hae Young kalau cucu grup Dae-Han adalah saingannya untuk mendapatkan Yoon Joo :)).

Lee Seol kagum sama gerbang rumah kakek Hae Young yang bis membuka sendiri. Lebih kaget lagi dia saat keluar mobil kakek Park Dong Jae malah berlutut dan mencium tangannya sambil berkata,
"Gongju Mama."

*Gongju Mama tuh maksudnya tuan putri. Gongju = putri, Mama = sebutan untuk bangsawan. Entah dia wangja (pangeran), ibu suri, putri, pokoknya sebutan untuk bangsawan. Your Highness deh bahasa Inggrisnya. Kalau ke ratu atau raja manggilnya bukan mama, tapi Pyeha (peyha) artinya Your Majesty gitu*
Lee Seol kaget, Hae Young juga kaget. Kan dia ngira malah Lee Seol tuh gumo-nya bukannya gongju. Dia berusaha masuk ke ruangan tempat kakeknya dan Lee Seol berbicara tapi di halangi oleh Oh Gi Taek.
Di ruangan, Park Dong Jae menjelaskan ke Lee Seol soal silsilahnya.
Dulu saat dia kecil, Pyeha (Raja Soon Joong) memerintahkan pada ayahnya untuk ke Manchuria memberikan nama buat putra pertamanya Pangeran Lee Young. Yang terpaksa di amankan keluar istana demi masa depan kerajaan. Pangeran Lee Young ini adalah kakek Lee Seol. Dulu Park Dong Jae tidak bisa meyelamatkan pangeran makanya dia merasa bersalah dan seumur hidupnya mencari keturunan pangeran Lee Young.
 Direktu Park menunjukkan foto ayah Lee Seol, tapi Lee Seol tidak begitu mengingat masa lalunya. Dia hanya ingat sedikit tentang helikopter dan ikat rambut stroberi.
Eh ternyata tuh ikat rambut ada sama kakek Hae Young. Lee Seol bertanya dimana ayahnya sekarang. Park Dong Jae meminta maaf karena ayahnya Lee Seol telah meninggal.
Lee Seol ga' bisa nerima kenyataan bahwa ayahnya telah meninggal.
Lee Seol : Ga' mungkin, dia berjanji akan segera datang menjemputku.
Sambil menangis Lee Seol berlari keluar. Hae Young yang menunggu diluar kaget. Tapi Lee Seol ga' banyak menjelaskan dia malah lari.
Hae Young mengejar Lee Seol dengan mobilnya. Dia juga coba menghibur Lee Seol yang sedih. Eh ada yang rancu dikit deh pas Lee Seol nangis di pelukan Hae Young. Awalnya di bahu arah kanan eh pas di sorot angle lain tuh di bahu sebelah kiri malah. Yaaaahhhh!
Hae Young mengantar Lee Seol ke rumah Lee Dan kakaknya *yang juga anak adopsi*. Tapi karena Lee Dan ga' ada dan Lee Seol ga' tahu pasword kunci rumah akhirnya Hae Young mengajak Lee Seol ke rumahnya.
Dia menunjukkan kamar tamu pada Lee Seol.
"Royal Grand Executive Predential Suite," ucap Hae Young menirukan gaya Lee Seol saat menunjukkan kamar di rumahnya. Dia coba bercanda, tapi Lee Seol yang sedih tidak terpengaruh. Lee Seol menuju kamar mandi sedangkan Hae Young menyiapkan makan malam.
Lee Seol terlihat enggan menyantap makanannya.
Hae Young : Baiklah kalau kau tidak mau biar aku makan semua.
Belum selesai Hae Young bicara Lee Seol udah duduk di mejanya. Moodnya udah balik ternyata. Cepet banget ya?
Lee Seol : Daging emang bagus.
Lee Seol mulai memakan dagingnya. Hae Young yang hendak memotong dagingnya diganggu oleh bunyi HP. Telpon dari Yoon Joo ternyata. Dan yang bikin dia kaget tahunya Yoon Joo udah ada di depan pintu rumahnya.
Dia segera menyembunyikan Lee Seol di kamar tamu. Unik deh pintu kamarnya. Dari luar keliatan kek lukisan gitu. Ternyata itu bis di dorong dan bagian dalamnya tuh kaca cermin gitu. Liat di gambar, pojok kiri. Tasnya Lee Seol kan ketinggalan makanya dia keluar lagi ambil tasnya. Tapi pas dia nutup pintu tuh pintu malah ke balik. Bagian yang lukisan di dalam dan bagian yang cermin malh ada di luar.
Saat Hae Young dan Yoon Joo ngobrol di luar Lee Seol nyantai aja nikmatin hidangannya. Eh pas dia kelar makan tuh perutnya bunyi hahahahahaha.
Yoon Joo baru pertama kali ke rumah Hae Young. Dia kesana karena mau menanyakan apa yang terjadi, apa yang dirahasiakan oleh ayahnya. Tapi Hae Young malah nutup-nutupin juga. Saat asyik ngobrol tuh telpon bunyi. Lee Seol nelpon, bilang Hae Young untuk segera mengajak Yoon Joo keluar. Dia kan kebelet gitu.
Udah kebelet bener nih keknya sampai kakinya mpe begitu. Tapi Hae Young malah nutup telponnya. Ga diam Lee Seol malah sms.
Di sms dia ngancam akan buang pupnya di tas branded yang ada di ruangan itu. Hae Young ampe kaget hahahahahaha ampe dia salah ngucap.
Hae Young : Sampai mana kita tadi?
Yoon Joo : Sampai soal direktur,
Hae Young : Oh iya soal direktur yang mau ke kamar mandi.
Hahahahahaha, saking bingungnya dia ampe salah sebut gitu. Akhirnya dia berlagak kek orang bego gitu. Ngusir Yoon Joo dengan halus. Akhirnya Yoon Joo ikut aja, dia beranjak dari kursi dan menuju pintu keluar. Tapi dia malah ngeliat sepatunya Lee Seol yang tadi dilepas. Oo..oow.

*eh sepatunya Lee Seol lucu-lucu deh. Liat dari episode satu, lucu. Boot berbulu-bulu gitu. Tasnya Lee Seol juga ganti-ganti, dari episode 1 mpe 2 aku dah liat 3 tas Lee Seol. Yang warna coklat---pas dia mall, tas merah---di museum dan sekarang warnanya agak putuh gitu. Bajunya juga lucu-lucu*.

Saat Hae Young kebingungan mau menjelaskan apa, Lee Seol malah berlari dari kamarnya menuju ke kamar mandi hahahahahahaha
lucu pisan liat Lee Seol lari sambil megangin pantat dan perutnya. Udah kek orang mau ngelahirin aja, Hahahahaha, nih pikunya ^_^

0 comments:

Post a Comment

visitor

 

KoReAn FaNz CoMmuNiTy | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates